Selasa, 27 Oktober 2015

dibalik pro dan kontra motogp sepang

Brads... Ternyata, melihat dari artikel terdahulu bahwa siapakah yang bermain dibalik kecurangan2 yang dilakukan oleh tim repsol honda, grand schemenya adalah.. Repsol tidak ingin rossi bersama telefonica juara dunia... Hal ini terlihat dari beberapa statement yang dikeluarkan oleh pihak repsol mengancam akan mundur dari motogp apabila pinalty terhadap rossi tidak diperberat (Jurus lama dikeluarkan oleh repsol). Karena mereka tidak ingin rossi menjadi juara dunia dimana akan mempengaruhi penjualan telefonica movistar. Mereka beranggapan bahwa nama rossi, dengan umur 36 tahun juara dunia menjadi tenaga marketing luar biasa(tagline yimm "lampaui dirimu"). Akan lebih baik bagi mereka apabila lorenzo yang menjadi juara dunia, dimana apabila di lihat dari segi marketing kurang menjual.
Awalnya saya kurang mperhatikan di motogp aragon pedrosa luar biasa. Hasilnya adalah lorenzo 1, pedrosa 2, rossi3. Kemudian berlanjut di motegi, pedrosa kembali luar biasa, dimana di track basah, dia mampu merebut juara. Aneh memang dimana di kedua track tersebut pedrosa yang biasanya kalem, mendadak luar biasa. Kalau kita melihat, faktor "x"nya, yaitu marc crash di aragon, dan di motegi dia cedera sehingga tumpuan hanya pada pedrosa. Kemudian di phillips island, pedrosa kembali melempem, tumpuan hanya pada marc, yang sukses membuat rossi terlempar dari podium.
Main event berlanjut ke motogp seri sepang. Pedrosa kembali luar biasa. Tetapi marc kembali melempem. Bahkan ketika disalip lorenzo, laptimenya drop 2.02 detik, seakan akan sengaja membuat gap dengan lorenzo. Bahkan seakan akan tidak berniat untuk mendekatkan diri ke lorenzo. Sehingga anti klimaksnya senggolan dengan rossi.
Kemudian baru pada pagi hari ini saya melihat bahwa repsol berusaha memperkeruh dengan mengancam akan meninggalkan motogp.
Well brads motogp akan terus berlanjut, akan tetapi intrik yang terjadi dibelakangnya akan membuat motogp kurang menarik untuk dilihat. Hal ini memang logis karena alasan utama motogp berada adalah uang. Rating tayangan motogp tinggi sekali sehingga siapapun akan berusaha mengendalikan apa yang terjadi dibaliknya demi keuntungan mereka.

Dibalik pro dan kontra motogp sepang 2015. (another field of view)

siang brads.. setelah sekian lama vaccum dari perbloggeran.. saya tergelitik untuk membuat tulisan brada.. sambil menunggu keputusan dari race director untuk menyelidiki benar atau tidaknya adanya kong kalikong marc dan jorge.
sejauh pengalaman saya membela rossi, nggak pernah menemukan satu kali pun saya melihat rossi dengan sengaja melakukan tindakan menendang ataupun menyikut, bahkan mungkin sering menjadi korban. ataupun bahkan
from"sindonews.com"  
1) vs max biaggi suzuka 2001, rossi diperlakukan seperti marc, sampai keluar jalur. rossi balas menyalip dan mengacungkan jari tengah..(backing sound surti dan tejo by slank)
from "sindonews.com"
2) vs stoner laguna seca 2008. rossi banyak melakukan manuver nekad sehingga mengakibatkan stoner benci kepada dia.

masih banyak contoh yang membuktikan rossi memang pembalap nekad, tetapi perlu digaris bawahi bahwa memang dia nekad demi memenangkan balapan. berbeda halnya dengan marc marquez, catatan waktu dia bisa mendekati 2.00 kecil, dan bahkan hampir secepat dani pedrosa. kemudian ketika disalip jorge, mendadak menjadi 2.02 sekian. apakah wajar?
disisi lain terdapat keanehan dari ketika jorge menyalip rossi, dikabarkan bendera kuning dikibarkan ketika jorge selesai menyalip rossi, apakah ini normal?
ditambah dengan statement dani, ketika marc memabalap, dia membandingkan dirinya dengan simonceli, dan mengamini bahwa marc memang berbahaya, kemudian keluar statement, (disatu sisi memang benar bahwa rossi dengan memalukan membuat marc keluar jalur.) bahwa rossi telah melakukan tindakan terpuji.
kemudian didalam balapan pun terlihat ketika di lap 3 sampai lap 4, marc selalu berusaha menutup racing line rossi,
didalam pembicaraan perbloggeran beredar issue bahwa honda memang sengaja menginginkan bukan rossi yang juara melainkan jorge. didalam grand scenarionya, apakah seperti ini memang ? kalau menurut saya sih malah mungkin dorna, yang memang memiliki rencana untuk memplot rossi sebagai bekas icon motogp menjadi "scapegoat" sehingga marc menjadi the new "hero" menggantikan rossi yang memang sebentar lagi akan pensiun.
kebenaran hanyalah menjadi misteri, semoga race director benar2 serius membahas kesengajaan marc untuk membuat rossi gagal juara dunia.